Indonesia Website Awards
Cara Riset Keyword untuk Website Bisnis & Blog - Startup Comma
NGZcMaN8NWx6MGt7NGt4NWR4LDcsynIkynwdxn1c
Cara Riset Keyword untuk Website Bisnis & Blog

Cara Riset Keyword untuk Website Bisnis & Blog


Cara Riset Keyword untuk Website Bisnis & Blog

Riset keyword adalah salah satu fondasi terpenting dalam SEO dan content marketing. Tanpa riset keyword yang benar, website bisnis maupun blog akan kesulitan mendapatkan trafik organik yang relevan dan berpotensi menjadi pelanggan atau pembaca setia.

Artikel ini akan membahas cara riset keyword dari nol: mulai dari riset manual, memanfaatkan tools gratis milik Google, tools berbayar, hingga bagaimana menyusun keyword mapping yang rapi untuk website bisnis dan blog Anda.

A. Apa Itu Riset Keyword dan Mengapa Penting?

Riset keyword adalah proses mencari dan menganalisis kata atau frasa yang diketik pengguna di mesin pencari (seperti Google) untuk menemukan informasi, produk, atau layanan tertentu.

Riset keyword penting karena:

  • Membantu Anda memahami bahasa yang dipakai calon pelanggan atau pembaca.
  • Menjadi dasar penentuan topik artikel, halaman produk, dan landing page.
  • Meningkatkan peluang muncul di halaman pertama Google untuk kata kunci yang tepat.
  • Menghindari penulisan konten yang “bagus tapi tidak ada yang cari”.

Dengan riset keyword yang baik, Anda tidak sekadar menulis konten, tetapi menulis konten yang memang dicari orang.

B. Konsep Dasar Keyword: Jenis dan Search Intent

1. Jenis Keyword berdasarkan Panjang

  • Short-tail keyword (1–2 kata)
    Contoh: “sepatu”, “SEO”, “hosting”
    Volume besar, kompetisi tinggi, biasanya kurang spesifik.
  • Mid-tail keyword (2–3 kata)
    Contoh: “sepatu lari pria”, “jasa SEO murah”
    Lebih spesifik dan kompetisinya sedikit lebih rendah daripada short-tail.
  • Long-tail keyword (> 3 kata)
    Contoh: “cara riset keyword untuk blog pemula”, “jasa SEO lokal untuk toko online kecil”
    Volume mungkin lebih kecil, tetapi sangat spesifik dan konversinya umumnya lebih tinggi.

2. Search Intent (Niat Pencarian)

Search intent adalah “niat” di balik kata kunci yang diketik pengguna. Pahami ini agar konten Anda tepat sasaran.

  • Informational – pengguna mencari informasi.
    Contoh: “apa itu SEO on page”, “cara membuat blog gratis”
  • Navigational – pengguna ingin menuju website tertentu.
    Contoh: “facebook login”, “gmail”
  • Transactional – pengguna siap membeli atau melakukan tindakan.
    Contoh: “beli domain .id murah”, “jasa pembuatan website toko online”
  • Commercial investigation – pengguna sedang membandingkan sebelum membeli.
    Contoh: “review hosting indonesia terbaik”, “perbandingan wordpress vs blogger”

Website bisnis biasanya fokus pada transactional dan commercial, sedangkan blog kuat di informational. Idealnya, semua jenis intent saling mendukung dalam satu ekosistem konten.

C. Persiapan Sebelum Riset Keyword

Sebelum membuka tools apa pun, lakukan beberapa langkah persiapan agar riset keyword lebih fokus:

  • Pahami bisnis atau tema utama website Contoh niche: jual domain, jasa SEO, social media marketing, UMKM kuliner, fashion, dan lain-lain.
  • Tentukan kategori besar (topik utama) Misalnya untuk website digital marketing:
    • SEO
    • Content marketing
    • Social media marketing
    • Pembuatan website / landing page
  • Kenali target audiens Apakah mereka pemilik bisnis kecil, blogger pemula, agensi, mahasiswa, atau korporat?

Persiapan ini membantu Anda tidak “tersesat” dan tetap memilih keyword yang relevan dengan tujuan bisnis.

D. Riset Keyword Secara Manual (Tanpa Tools Khusus)

Riset manual cocok untuk pemula dan bisa dilakukan hanya dengan Google dan sedikit logika.

1. Google Autocomplete

Ketik kata kunci dasar di Google, misalnya “riset keyword”, lalu lihat saran otomatis yang muncul di bawah.

Contoh hasil:

  • riset keyword gratis
  • riset keyword untuk blogger
  • riset keyword youtube
  • riset keyword shopee

Saran ini menunjukkan kata kunci yang sering diketik pengguna. Catat yang relevan untuk niche Anda.

2. Kolom “People Also Ask” (Orang Juga Bertanya)

Saat Anda mencari di Google, biasanya muncul kotak “Orang juga bertanya”. Di situ ada pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan terkait kata kunci tersebut.

Pertanyaan ini bisa Anda jadikan:

  • Subjudul (H2/H3) di dalam artikel.
  • Ide artikel baru yang lebih spesifik.

3. Pencarian Terkait (Related Searches)

Scroll ke bagian bawah halaman hasil pencarian Google, biasanya ada bagian “Penelusuran terkait”. Di situlah muncul keyword lain yang berhubungan.

Contoh ketika mencari “cara riset keyword”, mungkin muncul:

  • cara riset keyword blog
  • cara riset keyword untuk jualan online
  • tool riset keyword gratis

4. Forum dan Media Sosial

Anda juga bisa melihat pertanyaan di:

  • Grup Facebook niche tertentu.
  • Komunitas Telegram/WhatsApp.
  • Forum tanya jawab.
  • Komentar di blog atau YouTube.

Pertanyaan yang berulang menandakan “pain point” yang kuat dan potensial menjadi keyword bagus.

E. Riset Keyword dengan Google Tools (Gratis)

Google menyediakan beberapa tools yang bisa dimanfaatkan untuk riset keyword, terutama untuk website bisnis dan blog.

1. Google Keyword Planner

Meskipun dibuat untuk iklan Google Ads, Keyword Planner sering digunakan untuk melihat volume dan ide keyword.

Cara umum penggunaannya:

  1. Buat akun Google Ads (bisa tanpa langsung beriklan).
  2. Buka menu Tools > Keyword Planner.
  3. Pilih Discover new keywords.
  4. Masukkan beberapa seed keyword, misalnya “riset keyword”, “SEO blog”.
  5. Lihat daftar ide kata kunci yang muncul beserta kisaran volume dan persaingan.

Fokuslah pada keyword yang relevan dengan bisnis atau blog Anda, bukan sekadar yang volumenya besar.

2. Google Trends

Google Trends membantu melihat tren pencarian dari waktu ke waktu.

Anda bisa membandingkan beberapa keyword, misalnya “riset keyword” vs “ide konten blog”, untuk melihat mana yang trennya lebih stabil.

Idealnya, untuk artikel evergreen, pilih keyword dengan tren stabil atau cenderung naik, bukan yang cepat turun.

3. Google Search Console (untuk Website yang Sudah Aktif)

Jika website Anda sudah berjalan dan terhubung dengan Search Console, Anda bisa melihat:

  • Keyword apa saja yang sudah membawa trafik.
  • Posisi rata-rata website untuk keyword tertentu.
  • Impresi vs klik (CTR).

Dari data ini, Anda bisa:

  • Memperkuat artikel yang sudah tampil di halaman 2–3 agar naik ke halaman 1.
  • Menemukan keyword turunan yang bisa dibuatkan artikel baru.

F. Riset Keyword dengan Tools Berbayar

Tools berbayar biasanya memberikan data lebih lengkap seperti volume pencarian lebih akurat, keyword difficulty, hingga analisis kompetitor.

Beberapa contoh tools (umum dikenal):

  • Ahrefs
  • SEMrush
  • Ubersuggest (freemium)
  • KWFinder

Fitur umum yang bermanfaat:

  • Keyword ideas – ide keyword turunan dari seed keyword.
  • Search volume – rata-rata pencarian per bulan.
  • Keyword difficulty (KD) – estimasi tingkat kesulitan untuk ranking.
  • SERP analysis – melihat siapa saja yang sudah ranking di halaman pertama.
  • Competitor keywords – keyword apa yang mendatangkan trafik untuk website kompetitor.

Dengan tools ini, Anda bisa “mengintip” strategi konten pesaing dan menemukan celah keyword yang belum banyak dioptimasi.

G. Cara Menilai dan Memilih Keyword yang Tepat

Setelah mengumpulkan banyak ide keyword, langkah berikutnya adalah memilih mana yang akan diprioritaskan.

1. Volume Pencarian

Semakin besar volume, semakin besar potensi trafik. Namun, jangan hanya terpaku pada angka. Keyword dengan volume menengah tapi sangat relevan bisa jauh lebih menguntungkan.

2. Tingkat Kesulitan (Competition / Keyword Difficulty)

Perhatikan seberapa kuat kompetitor di halaman pertama:

  • Apakah didominasi website besar dan media nasional?
  • Atau masih banyak blog/website biasa yang bisa Anda saingi?

Untuk website baru, sebaiknya fokus ke long-tail keyword dengan kompetisi lebih rendah.

3. Relevansi dengan Bisnis dan Konten

Keyword harus sesuai dengan:

  • Produk/layanan yang Anda tawarkan (untuk website bisnis).
  • Topik utama blog.
  • Target audiens.

Jangan memilih keyword hanya karena volumenya besar, tetapi sebenarnya tidak berkaitan dengan tujuan website.

4. Search Intent yang Jelas

Pastikan Anda memahami maksud di balik keyword tersebut. Buka Google, ketik keyword, lalu lihat:

  • Apakah hasil pencarian didominasi artikel edukasi, halaman toko online, atau halaman landing?
  • Jika mayoritas berupa artikel blog, maka cocok untuk konten blog informatif.
  • Jika mayoritas berupa halaman produk, maka cocok untuk halaman jualan.

5. Tren Stabil

Cek di Google Trends apakah keyword tersebut stabil atau hanya musiman. Untuk artikel evergreen, usahakan memilih topik yang masih relevan dalam jangka panjang.

H. Mapping Keyword: Menyusun Struktur Konten Website

Keyword mapping adalah proses mengelompokkan keyword dan “menempatkannya” pada halaman-halaman tertentu di website Anda. Ini penting untuk:

  • Menghindari keyword cannibalization (banyak artikel bersaing untuk keyword yang sama).
  • Menciptakan struktur konten yang rapi dan saling terhubung.
  • Memudahkan perencanaan konten jangka panjang.

1. Langkah-langkah Keyword Mapping

  1. Kelompokkan keyword berdasarkan topik utama Misalnya topik “Riset Keyword”, “SEO On-Page”, “Backlink”, “Social Media Marketing”.
  2. Tentukan 1 keyword utama per halaman Setiap artikel atau halaman fokus pada satu keyword utama + beberapa keyword turunan (LSI/related).
  3. Buat tabel sederhana untuk memetakan keyword ke judul dan tipe konten.

2. Contoh Sederhana Keyword Mapping untuk Topik “Riset Keyword”

Halaman / Artikel Keyword Utama Keyword Turunan Tipe Konten
Cara Riset Keyword untuk Website Bisnis & Blog cara riset keyword riset keyword untuk blog, riset keyword bisnis, riset keyword pemula Artikel panduan lengkap
Tool Riset Keyword Gratis untuk Pemula tool riset keyword gratis riset keyword gratis, keyword planner gratis, riset keyword tanpa bayar Artikel listicle / rekomendasi tools
Cara Riset Keyword untuk Toko Online riset keyword untuk jualan online riset keyword shopee, riset keyword marketplace, riset keyword produk Artikel spesifik untuk e-commerce
Cara Membaca Data Keyword: Volume, KD, dan Search Intent cara membaca volume keyword keyword difficulty, analisis keyword, cara memilih keyword Artikel edukatif lanjutan

Dengan mapping seperti ini, setiap artikel memiliki fokus jelas, saling menguatkan, dan mudah dihubungkan dengan internal link.

I. Contoh Penerapan Riset Keyword untuk Website Bisnis & Blog

1. Website Bisnis (Misalnya: Jasa Digital Marketing)

Fokus utama: menghasilkan lead (calon klien). Anda bisa membagi keyword menjadi:

  • Halaman utama & layanan:
    “jasa SEO”, “jasa social media marketing”, “jasa pembuatan website”
  • Artikel edukasi (blog):
    “apa itu SEO”, “cara riset keyword”, “cara meningkatkan trafik organik”
  • Artikel komersial / review:
    “tools SEO terbaik untuk pemula”, “perbandingan SEO vs iklan”

Artikel edukasi berfungsi menarik trafik dan membangun kepercayaan. Dari artikel tersebut, Anda bisa mengarahkan pembaca ke halaman layanan melalui internal link dan call to action.

2. Blog Personal atau Niche Blog

Untuk blog, fokusnya bisa pada:

  • Keyword informasional volume menengah dengan kompetisi rendah.
  • Keyword yang berpotensi dimonetisasi (affiliate, iklan, produk digital).

Contoh:

  • “cara membuat blog untuk pemula”
  • “cara menulis artikel SEO friendly”
  • “cara mendapatkan uang dari blog”

Riset keyword akan membantu Anda menentukan mana topik yang lebih dulu ditulis dan bagaimana membuat seri artikel yang saling terhubung.

J. Kesalahan Umum dalam Riset Keyword

  • Hanya mengejar volume besar Mengabaikan relevansi dan tingkat kesulitan, sehingga sulit ranking dan tidak mendatangkan pengunjung yang tepat.
  • Tidak memperhatikan search intent Misalnya, keyword bersifat transaksional tetapi dibuatkan artikel edukasi panjang tanpa ajakan membeli.
  • Membuat banyak artikel dengan fokus keyword yang sama Ini menyebabkan keyword cannibalization dan membingungkan Google dalam menentukan artikel mana yang harus diranking.
  • Tidak mengecek hasil pencarian (SERP) Seharusnya sebelum menargetkan keyword, lihat dulu konten apa yang sudah muncul di halaman 1.
  • Tidak mencatat hasil riset keyword Tanpa dokumentasi (misalnya di Excel/Sheets), riset keyword akan mudah terlupakan dan sulit dikembangkan.

K. Tips Praktis Riset Keyword untuk Pemula

  • Mulai dari seed keyword sederhana yang berkaitan langsung dengan niche Anda.
  • Gunakan kombinasi riset manual, Google tools, dan (jika memungkinkan) tools berbayar.
  • Prioritaskan keyword long-tail untuk website baru agar lebih mudah menembus halaman pertama.
  • Selalu cek halaman 1 Google untuk memahami jenis konten yang perlu dibuat.
  • Simpan semua keyword dalam file khusus dan buat kolom: volume, intent, tingkat kesulitan, dan catatan.
  • Susun keyword mapping sehingga setiap halaman memiliki peran jelas dalam struktur website.
  • Ingat bahwa riset keyword bukan pekerjaan sekali jadi, tetapi proses berulang yang terus diperbarui.

L. Kesimpulan

Riset keyword adalah langkah awal yang sangat menentukan keberhasilan SEO dan strategi konten untuk website bisnis maupun blog. Dengan memahami jenis keyword, search intent, dan cara memanfaatkan tools gratis maupun berbayar, Anda dapat menemukan kata kunci yang tidak hanya ramai pencarian, tetapi juga relevan dan menguntungkan.

Langkah-langkah mulai dari riset manual di Google, penggunaan Google Keyword Planner, Google Trends, hingga tools berbayar akan membantu Anda melihat peluang dari berbagai sudut. Ditambah dengan proses keyword mapping yang rapi, website Anda akan memiliki struktur konten yang kuat, saling mendukung, dan siap bersaing di halaman pertama mesin pencari.

Kunci utamanya adalah konsistensi: terus menguji, mengevaluasi, dan menyempurnakan daftar keyword serta konten yang Anda buat. Dengan begitu, trafik organik akan tumbuh secara alami dan berkelanjutan, mendukung pertumbuhan bisnis dan brand Anda dalam jangka panjang.



Komentar

Contact Us via Whatsapp